Dilansir dari Ubergizmo, beberapa waktu yang kemudian, Alibaba telah melakukan investasi besar dengan OUYA senilai Rp 126,45 miliar. Investasi besar ini, bertujuan untuk merencanakan ide luar biasa mengirimkan barang ke publik dengan memakai drone.
Meski begitu, tidak seluruh barang bisa dikirim dengan teknologi tadi. Pengiriman barang yang sanggup dibawa maksimal berbobot 340 gram. Melihat keseriusan Alibaba akan menggunakan drone, bagaimana dengan perusahaan sejenis pada Indonesia?
Pertanyaan yang diajukan sang Merdeka.Com kepada perusahaan yang terkait, tentu saja sempat membuat satu dari narasumber dari beda perusahaan tertawa. "Ha...Ha...Masih dijajaki aturan penerbangan," kata Hendrik Tio, CEO Bhinneka.Com,
Namun, ide yang dilakukan Alibaba, menurutnya, dapat dijadikan surat keterangan lebih jauh. Tio - sapaan akrab Hendrik Tio - menjelaskan bahwa perusahaan yang digawanginya itu mengakui dengan skala drone misalnya Alibaba masih sebagai perbincangan saja. "Belum hingga tahap rencana," ungkapnya.
Meski, celoteh dia, saat ini Bhinneka.Com tengah mencoba-coba hal itu dengan yang terkecil dahulu. "saat ini masih belum kentara. Kami sih baru coba-coba yang mini untuk main-main. Belum yang berukuran besar & mungkin tidak dalam waktu dekat ya," jelasnya.
Hal ini sebab menurutnya, masih banyak persiapan dari sisi teknologinya. "Masih banyak persiapan yang mesti terdapat plus teknologi dari drone itu sendiri," ucapnya.
Sementara itu, hal serupa pula ditanyakan kepada CEO RPX, Andry Adiwinarso. Dia mengaku belum mengarah ke cara tersebut. "Belum. Belum kesana kita," singkatnya melalui pesan singkat. Melihat kenyataan penggunaan teknologi drone untuk pengiriman barang, kira-kira berapa lama lagi perusahaan logistik juga e commerce akan menggunakannya? Sabar saja.
sumber: Merdeka.com
Thursday, 5 March 2015
DRONE!!! Alibaba lah sejarahnya
Artikel Terkait
Subscribe to:
Post Comments (Atom)