Sekalipun harus menghadiri pertemuan penting atau mengemudi untuk jarak yang jauh, menahan air kencing bukanlah tindakan yang bijak. Air kencing yang ditahan itu sebenarnya adalah kotoran beracun yang wajib dimuntahkan dari tubuh.
Berdasarkan Profesor neurologi pada Universitas Brown di Providence, Pulau Rhode, Amerika perkumpulan (AS), Peter Snyder, menahan diri dari membuang air kecil akan berdampak tidak baik pada kesehatan. Namun, hal itu memiliki imbas yang berbeda menurut usia.
Anak-anak yang menahan kencing terlalu lama dapat menyebabkan masalah tetapi kebiasaan menahan kencing pada orang dewasa akan membawa masalah besar. Tidak pandang lelaki juga perempuan, dia bisa menimbulkan infeksi pada saluran kencing.
Dalam perkara yang lebih buruk, ia akan mengakibatkan masalah ketidak mampuan mengontrol buang air kecil (inkontinensia urine) tutur Peter.
Perkara ini akan mengakibatkan penderita tidak bisa menahan kencing dan keluar sendiri terutama ketika batuk, bersin atau mengejan. Penderita inkontinensia urine sulit untuk menahan kencing sehingga beliau bisa terkencing di manapun sebelum sempat pergi ke toilet.
Tanda-pertanda buang air mini yang bermasalah
Diantara indikasi-indikasi seseorang mendapat kasus inkontinensia adalah sering merasa tidak puas saat buang air kecil atau aliran air kencing yang lemah. Masalah itu dapat terjadi pada mereka yang mengalami kerusakan ginjal, uretra yang tersumbat ataupun kerusakan saraf akibat diabetes.
Profesor Peter Snyder menjelaskan, membuang air kecil sebanyak lima hingga enam kali sehari adalah keadaan yang normal. Namun, mereka yang membuang air mini melebihi delapan kali sehari menunjukkan kondisi yang sebaliknya.
Kencing kurang dari delapan kali sehari adalah kondisi yang normal. Urine mereka akan berwarna jernih misalnya air pipa, ungkapnya
Kandung kemih yang berfungsi secara normal ditandai dengan frekuensi buang air mini dalam waktu tiga sampai empat jam sekali. Mereka yang normal akan membuang air mini hanya sekali dalam waktu malam.
Peter menjelaskan lagi, tetapi mengurangi minum air untuk menghindari seseorang itu sering ke toilet adalah satu tindakan yang salah. Mereka tidak seharusnya mengurangi konsumsi air sebab bahan tersebut penting bagi tubuh untuk menghindari kehilangan cairan tubuh.
Jangan mengurangi jumlah air yang diminum. Sebaliknya pergilah menemui dokter untuk mengatasi perkara itu. Bila ada infeksi, pasien perlu dirawat terutama mereka yang mengalami kandung kemih terlalu aktif, katanya lagi.
Penyebab & cara mengatasinya
perkara inkontinensia urine tersebut sering terjadi akibat kebiasaan menahan-nunda ke toilet karena kesibukan kerja atau faktor kurang bersihnya toilet. Dapat jua sebab kebiasaan menahan buang air mini ketika mengemudi sembari menahan air kencing.
Kebiasaan menahan kencing saat mengemudi ini dapat mengundang bahaya. Perbuatan menahan kencing ditemukan mempunyai imbas yang sama dengan keracunan alkohol atau tidak tidur selama 24 jam terus menerus. Jika manusia sampai ke titik sakit, mereka tidak mampu berpikir dan menghasilkan keputusan lagi. Ia sama misalnya mabuk.
Masalah kesulitan mengontrol buang air mini ini lebih sering terjadi dalam kalangan perempuan muda. Seseorang yang mengalami perkara ini akan membuang air bahkan lebih dari 10 kali sehari & & terjadi kebocoran apabila menahannya.
Diantara metode yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah melatih otot yang berfungsi dalam mengontrol kencing (senam kegel) , latihan kandung kemih, penggunaan obat dan operasi.
Kalau masalah tips disinilah jawabannya dan tinggal klik disini,