DARWIN -- Tato semakin popular di rakyat Australia. Diperkirakan terdapat lebih dari 3 juta warga Australia yang menghias tubuhnya dengan tinta tato. Akan tetapi seperti dibanyak tempat dalam umumnya, ternyata pada Australia pembuat tato juga menggunakan tinta tato berbahaya.
Kekhawatiran itu mumcul sebab penyelidikan yang dilakukan sang ABC menunjukan sejumlah tinta tato yang dijual pada Australia mengandung racun & berpotensi karsinogenik.
Tinta tato tersebut mengandung polyaromatic hydrocarbons (PAHs) dalam tingkatan yang jauh melebihi ambang batas yang ditentukan Eropa, selain itu juga mengandung racun yang dapat memicu kanker dan merusak DNA. Temuan ini terungkap dalam riset yang dilakukan Pusat Riset Nasional Racun Lingkungan Australia, Beberapa tetes tinta tato yang kami tes ternyata kandungan konsentrasi racunnya jauh lebih tinggi," ungkap ilmuwan lingkungan Dr. Peta Neale. Temuan ini sesuai dengan kajian serupa pada luar negeri, namun tetap saja industri tato semakin mendunia. Selama 15 tahun lebih dari 1 juta warga Australia menorehkan tinta tato pertama ke tubuhnya dan terus kembali melakukanya. Berdasarkan pakar kosmetik, Mary Dingley, hingga kini komposisi tinta tato tidak diketahui. Tinta itu tidak misalnya cereal yang kita ambil dari rak pasar swalayan, waktu ini mereka tidak punya seluruh daftar bahan bahan yang dipakai. Sangat sulit mengetahui kandungan dari tinta tadi. Tinta tato tidak diperuntukan penggunaanny a untuk manusia di Australia. Mereka diimport menjadi bahan kimia industri dan hingga kini belum di analisa.
Pada Australia tidak terdapat pengawasan terhadap penggunaan tinta tato maupun penjualan alat-alat & tinta tato pula tidak diatur. Studio tato kerap berpindahtangan atau mendapat tato dari teman. Dua dari 6 warga bertato pada Brisbane Southbank mengaku menghasilkan tato tidak dengan ahlinya. Tato ini gratis, jadi relatif keren," celoteh Jason yang memiliki tato pada lengan & disekuju punggungnya. Teman saya yang membuatnya di rumah dan beliau mempunyai alat pembuat tato & semuanya," ceritanya kembali. Sementara Kayla(20) mengaku pada tato sang abangnya dan hanya untuk bersenang-senang.
Kini dia menderita alergi , tato di pahanya tampak kemerah-merahan. Rasanya gatal dan kulit saya mulai membengkak sedikit sebagai akibatnya warna tintanya tampak misalnya mau keluar," tuturnya.
Insiden alergi ini pula memicu penelitian baru. 'waktu kita menyuntikan sesuatu dibawah kulit, sebenarnya kita memberi peluang sistem kekebalan tubuh untuk memperluas paparan dengan tubuh asing, dan semua hal bisa terjadi," kata Marie Leger, profesor kesehatan kulit di Univesitas New York, yang menemukan lima% warga bertato mengeluh terkena alergi, terutama dalam tinta tato warna merah.